Senin, 17 Oktober 2011

       ASSIGNMENT IV A
      Oct  11th 2011
1.Make example morpheme:
v A morpheme:
 Hope,sing ,and teach
v Two morpheme:
-self =>selfish (self+ -ish)
-use=>useless(use+ - less)
v Three morpheme:
-hope=>hopefully(hope+-ful+-ly)
-hope=>hopelessly(hope+-less+-ly)
v Four morpheme:
-interchange=>interchangebility(inter+change+-able+-ity)
-happy=>unhappinessly(-un+happy+-ness+-ly)
v More than four morpheme:
-inter=>internationalization(inter+nation+-al+-iza+-ion)
2.Make example of:
·       Free morpheme :
Happy , self ,and hope
·       Bound morpheme
-noun -> adjective: boy=boyish (boy+-ish)
                                   Child=childish(child+-ish)
-verb -> noun = do=doer(do+-er)
                            Cut=cutter(cut+-er)
-adjective->verb=hope=hopely(hope+-ly)
                                Perfect=perfectly(perfect+-ly)


ASSIGNMENT V.
1.   What is definition of:
a)   Pullet surprises that speakers of a language know the morphemes of that language and rules for words formation is shown as much by “errors” made as by nondeviant form produced.
                 Examples:
Word
Definition students
-Bibliography
-homogeneous
Holy geography
Devoted to home like

b)  Word Coinage the product name has changed into the name of the object.
                Examples: Aqua and outbound
c)    Compounds the word may be formed by stringing together other words to create com[ounds word.
               Examples: photocopy (noun+noun)
                                   Housewife (noun+noun)
d)  Acronyms as are words derived from the initials of several words.
              Examples: FIFA(Federation International of Football Association)
                                 WHO(World Health Organization)
e)   Blends the words almost same with the compounds.
               Examples: brunch(breakfast and lunch)
                                  Cyborg (cybermetic and organism)


f)     Back-Formation new words may be formed from already existing words by “substracting” an affix thought to be part of the old words.
               Exanples: Singular "syrinx", plural "syringes" (from Greek): new singular      syringe" formed.
                      Singular "sastruga", plural "sastrugi" (from Russian): new Latin-type singular "sastrugus" has been used sometimes.

g)   Extending Words Formations new words may be formed from already existing wordswhich appear to be analyzable-that is, composed of more than one morpheme.
                   Examples: actlaction
                                      Revise
h)  Abrevations  An abbreviation (from Latin brevis, meaning short) is a shortened form of a word or phrase. Usually, but not always, it consists of a letter or group of letters taken from the word or phrase.
                 Examples: Dr. (doctor)
                                    Prof(Professor)
i)      Words from Name the words used to commemorate the services of its discoverer.
                   Examples: watts
                                      Ohm

Rabu, 05 Oktober 2011

Morpheme


Assignment  II

1.   What is Morpheme?
(A meaningful linguistic unit consisting of a word (such as dog) or a word element (such as the -s at the end of dogs) that can't be divided into smaller meaningful parts. Adjective:morphemic.Morphemes are commonly classified into free morphemesand bound morphemes.)
2.   Type of Morpheme:
·       Free Morpheme a morpheme that can stand alone as a word without another morpheme.  It does not need anything attached to it to make a word.
·       Bound Morpheme a sound or a combination of sounds that cannot stand alone as a word.  The s in cats is a bound morpheme, and it does not have any meaning without the free morpheme cat.
3.   Form of Morpheme:
Ø Derivational:if the stem words added by suffix that change the meaning.
·       Ex: Good=>Goodnes
·       Do=>doer
·       Direc=>directness
o  Etc

Jumat, 30 September 2011

SAHABAT

         " Sahabat" adalah seorang dimana kita dalam keadaan senang maupun susah selalu ada. sama seperti rasa bersaudara mau berbagi , mau menerima kekurangan kita bahkan menutupi kelemahan kita , mau memberi selalu memberi support kepada kita bukan mejerumuskan kita. sudah kah anda melakukan seperti yang saya tuliskan diatas.
          Ada 3 orang sahabat bernama Mawar , Indah , Bunga yang dari SMP sudah kenal dekat sekali Tulip sangat dekat dengan Mawar dan Indah tetapi salah satu dari temannya terkadang menganggap Tulip ada terkadang juga tidak menganggap Tulip.Jika dia ada masalah orang pertama yang mengetahui adalah Indah, Bunga tidak mau memberitahu kepada saya apa yang sedang terjadi saya hanya tahu masalah yang dia hadapi dari orang lain saya sangat merasa sedih sekali terkadang saya juga merasa kalo dia malu berteman dengan saya , jika merencanakan sesuatu Bunga lah yang selalu membatalkannya alasan utamanya adalah materi tapi justru jika sesuatu yang dinamakan materi itu untuk kekasihnya jangankan 1jt , 1M pun akan diberikan hari itu juga. Terkadang Tulip bingung persahabtab macam apa ini terlihat indah tetapi rapuh tidak suka dengan Bunga tdibicarakan dari belakang. suatu saat Tulip mengatakan semua yang ingin ia katakan selama ini tentang persahabatan mereka tetapi sahabatnya itu Bunga tidak ada perubahan Mawar dan Indah akhirnya mengatakan "sudahlah maklumin saja emang begitu sifatnya si Bunga kita kan sudah kenal lama" tapi menuruit Tulip itu tidak bisa dimaklumin akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan Bunga.
         Dari ilustrasi diatas kita dapat menyimpulkan persahabatan ke-4 orang tersebut tidak bisa dianggap persahabatan yang erat karna salah satu saja dari tidak mendukung dan tidak mau mengenal persahabatn sama saja "PERSAHABATAN yang rapuh"

jadi bagi yang membaca blog saya ini ada TIPS bagi yang ingin menemukan sahabat sejatinya:
  1. Carilah sahabat yang mau menerima kamu apa adanya.
  2. carilah sahabat yang tidak malu dengan keadaan fisik ataupun mental mu.
  3. terimalah saran atau kritikan sahabatmu itu serta jadikan lah itu alat pembangun untuk menjadi orang yang lebih baik
  4. belajarlah untuk berbagi kepada sahabatmu dalam hal sekecil apapun.
  5. jangan pernah membawa persahbatan kamu dalam AGAMA(untuk uang mempunyai sahabat berbeda AGAMA)
  6. berilah dukungan kepada sahabatmu untuk hal positif.
nb:carilah sahabat yang membuatmu merasa lebih baik bukan merasa lebih buruk.

Goal & Time Management

Sukses adalah apa yang kita rencanakan atau inginkan dapat tercapai.
Untuk mencapai kesuksesan tersebut kita harus mempunyai rencana dan pengaturan waktu yang tepat. Kita harus mempunyai: S: Specific/ Significan
                               M:Measurable/Meaningful
                                    A: Action Oriented
                                        R: Relevant
                                            T: Time Bound
untuk mencapai Goal / kesuksesan kita harus membuat Time Management dan kita juga harus dapat membedakan antara Urgent-Important , Urgent-not Important ,important-not urgent,not important-not urgent.
jika kita mengaplikasikan SMART goal , Time Management & kita dapat membedakan Urgent-Important , Urgent-not Important ,important-not urgent,not important-not urgent pada akhirnya kita dapat mencapai GOAL atau sukses.


dibawah ini adalah tips dan cara membuat TIME MANAGEMENT untuk mencapai suatu GOAL:
  1. Buatlah jadwal waktu yang akan kamu lakukan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
  2. Buatlah komitmen kalau kamu pasti bisa melakukannya dengan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang tidak penting.
  3. berusahalah untuk dapat membedakan Urgent-Important , Urgent-not Important ,important-not urgent,not important-not urgent
nb: Mulailah dengan perkara yang kecil.
           ALLAH BISA KARENA BIASA

Rabu, 28 September 2011

http://id.berita.yahoo.com/ini-caranya-agar-minggu-anda-lebih-fantastis-005644978.html

Ø Affixes  An infix is an affix that is inserted within a root. or stem.

Ø Meaning of
Suffixes are groups of letters attached to the ends of roots, words, and word groups. A suffix is an affix that is added to the end of a word that conditions its usage or meaning
Function of
 Suffixes serve a grammatical function. A suffix can indicate what part of speech (noun, verb, adjective, adverb) to which the word belongs. Suffixes can also modify and extend meaning. The following suffixes are grouped beneath the grammatical function they perform.
Examples of
  • Suffixes -acy, -cy
    • Noun: state or quality
      • privacy: the state of being alone
        • priv + acy
      • infancy: the state of being a baby or young child
        • in + fan + cy
  • -ful
    • Noun: an amount or quanity that fills
      • mouthful : an amount that fills the mouth
        • mouth + ful
etc

Ø Meaning of
Prefixes and suffixes were originally words themselves but they are now groups of letters added to words or to roots to create new words. Prefixes [pre (before) + fix (fasten) = fasten before] are groups of letters placed before words or roots.

Function of
 Prefixes modify or extend the meanings of words and roots. Following is a list of commonly used prefixes and sample vocabulary. A prefix (affix) is a word, or letter(s) placed at the beginning of another word (a base word) to adjust or qualify its usage or meaning.
Examples of
Prefixes a-, ac-, ad-, af-, ag-, al-, an-, ap-, as-, at- to, toward, near, in addition to
  • aside (adverb): to or toward the side
    • a + side
  • accompany (verb): to go with someone as a companion
  • de- to do the opposite, to take away from
    • decrease (verb): to grow smaller, to become less
      • de + cre + ase
  • di-, dif-, dis- apart, separate, two, opposite, not
    • divide (verb): to separate into two or more parts
      • di + vide
    • differ (verb): to be unlike
                   etc

sejarah serta makna dari Pancasila


Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Dalam ideology terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Oleh kareanya ideology tersebut tidak langsung bersifat operasional, masih harus dieksplisitkan, dijabarkan melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki ideologi-ideologi idealitas, normative dan realities.

Ø Sejarah  serta  tokoh-tokoh perumusan Pancasila

1.     Rumusan: Muh. Yamin(29 Mei 1945)
dalam presentasi lisan Muh Yamin mengemukakan lima calon dasar negara yaitu:
1.Peri Kebangsaan
2.Peri Kemanusiaan
3.Peri ke-Tuhanan
4.Peri Kerakyatan
5.Kesejahteraan Rakyat
2.     Rumusan II: Ir. Soekarno(1 Juni 1945)
Rumusan Pancasila

1.Kebangsaan Indonesia
2.Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan
3.Mufakat,-atau demokrasi
4.Kesejahteraan sosial
5.ke-Tuhanan yang berkebudayaan

Rumusan Trisila

1.Socio-nationalisme
2.Socio-demokratie
3.ke-Tuhanan

Rumusan Ekasila

1.Gotong-Royong
3.     Rumusan: Piagam Jakarta
Rumusan dengan penomoran (utuh)

1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.Serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan populer

Versi populer rumusan rancangan Pancasila menurut Piagam Jakarta yang beredar di masyarakat adalah:

1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
4.   Rumusan: Versi Populer
Rumusan terakhir yang akan dikemukakan adalah rumusan yang beredar dan diterima secara luas oleh masyarakat. Rumusan Pancasila versi populer inilah yang dikenal secara umum dan diajarkan secara luas di dunia pendidikan sebagai rumusan dasar negara. Rumusan ini pada dasarnya sama dengan rumusan dalam UUD 1945, hanya saja menghilangkan kata “dan” serta frasa “serta dengan mewujudkan suatu” pada sub anak kalimat terakhir.
Rumusan ini pula yang terdapat dalam lampiran Tap MPR No II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa)
Burung garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan dan kaki). Lambang garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni garudeya. Garudeya itu sendiri dapat kita temui pada salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang tepatnya: DesaRejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan warna emas melambangkan kejayaan, karena peran garuda dalam cerita pewayangan Mahabharata dan Ramayana. Posisi kepala garuda menengok lurus ke kanan.
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
·         Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
·         Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
·         Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
·         Jumlah bulu di leher berjumlah 45
Perisai
Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih berselang seling (warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia, merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah.
Emblem
Setiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila.
Bintang Tunggal
Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan juga ideologi sekuler sosialisme.
Rantai Emas
Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria.
Pohon Beringin
Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar budaya yang berbeda-beda.
Kepala Banteng
Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Binatang banteng (Latin: Bos javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa Indonesia.
Padi Kapas
Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lainnya, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.
Motto
Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kalimat bahasa Jawa Kuno karangan Mpu Tantular yang berarti “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu” yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa, bahasa, dan tanah air.